Rabu, 04 September 2013

MENGENAL LINUX DEBIAN V5.0 (LENNY)



Debian GNU/Linux adalah suatu distro Linux yang pada awal pendiriannya memang ditujukan untuk komunitas. Debian benar-benar menganut open source karena sebagian besar source code dapat diperoleh/diubah. Non profit karena distro ini murni didirikan oleh komunitas dan untuk komunitas. Berikut beberapa hal yang membedakan Debian dengan distro lain.
Dari segi arsitektur pembentukannya sendiri dia sudah beda, Debian lebih suka memakai UNIX soket untuk komunikasi client server (tapi bisa juga di ubah ke bentuk internet soket). Dalam segi penggunaan versi software, dipilih yang benar-benar sudah stabil untuk versi resmi Debian walaupun Debian sendiri ada paket yang statusnya dalam tahap development.
Salah satu hal yang mungkin membuat pusing pengguna Linux adalah masalah instalasi program. Bandingkan dengan Windows yang dalam proses instalasi suatu program hampir 100% berhasil, di Linux beda. Linux mengenal adanya dependensi paket, satu paket program di lingkungan Linux kadang membutuhkan paket lain yang harus diinstall atau dengan kata lain ketergantungan satu program dengan program yang lain sangat besar, ketergantungan itu dapat berupa Library atau bentuk program biner. Jika dependensi suatu program tidak dipenuhi atau dipaksa untuk tidak dipenuhi maka program tidak dapat diinstall atau program diinstall secara paksa dengan risiko program tidak berjalan dengan baik.
Oleh karena itu Debian membuat suatu sistem manajemen paket dengan nama APT (Advance Package Tool). Dengan menggunakan APT pengguna Debian tidak usah repot-repot menggurus masalah dependensi paket. APT secara otomatis akan menangani paket apa yang dibutuhkan suatu paket yang ingin diinstall perintahnya pun sangat sederhana ”apt-get install nama_softaware”, tunggu sebentar tinggal masukkan CD yang diminta. APT hampir 100% menangani masalah dependensi paket.
Debian juga mengelompokan paket-paketnya dalam kategori-kategori tertentu misal admin berisi kumpulan program untuk proses administrasi sistem, base berisi paket-paket untuk dasar sistem Debian, net berisi program yang berhubungan dengan jaringan, lib berisi kumpulan library, devel berisi program untuk proses development, interpreter berisi program untuk bahasa pemrograman interpreter, X11 program untuk mendukung atau jalan di lingkungan X, sound berisi program yang berhubungan dengan suara, editor berisi program yang berhubungan dengan proses editing text komunitas. Walaupun di Indonesia sendiri pengguna Debian dibilang masih sedikit tapi komunitas dunia Debian sangat kuat, masalah yang dikirim ke Debian.org [laman komunitas Debian] akan segera dijawab. Debian sendiri mempunyai struktur yang bertugas menangani suatu masalah, misal security.debian.org merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam masalah keamanan.


 

PENGERTIAN DAN SEJARAH DEBIAN



Debian adalah sistem operasi berbasis kernel Linux. Debian termasuk salah satu sistem operasi Linux yang bebas untuk dipergunakan dengan menggunakan lisensi GNU. Debian adalah ‘kernel independen’, yaitu sistem operasi Debian dikembangkan murni tanpa mendasarkan pada sistem operasi yang telah ada.

SEJARAH
Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdoch, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993, Nama Debian berasal dari kombinasi nama mantan-kekasihnya Debra dan namanya Ian. Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x di tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai ditahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996. Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi “Software in Public Interest” untuk menaungi debian secara legal dan hukum.
Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta di tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan “debconf”. Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode “Etch”. Rilis versi terbaru Debian, 2009, diberi nama kode “Lenny”. Pada Februari 2011, versi rilis stabil terakhir adalah versi 6.0, dengan kode nama Squeeze.
Tim keamanan Debian merilis pemutakhiran keamanan untuk rilis mayor stabil terakhir, sama seperti dengan versi stabil sebelumnya, selama satu tahun. Versi 4.0 dirilis pada 8 April 2007, dan tim keamanan mendukung versi 3.1 hingga 31 Maret 2008. Untuk penggunaan pada umumnya, sangat direkomendasikan untuk menjalankan sistem yang menerima pemutakhiran keamanan. Distribusi testing juga menerima pemutakhiran keamanan, namun waktunya tidak seteratur seperti versi stabil.
Untuk Debian 6.0 (squueze) diumumkan seubah kebijakan pengembangan berbasiskan waktu yaitu membekukan siklus dua tahun. Pembekuan berdasarkan waktu dimaksudkan agar proyek Debian dapat mengakomodasi rilis berdasarkan waktu dengan rilis berdasarkan fitur. Kebijakan pembekuan ini bertujuan agar rilis dapat diprediksikan lebih baik oleh pengguna distribusi Debian, dan memungkinkan pengembang Debian melakukan perencanaan jangka panjang yang lebih baik. Pengembang Debian mengharapkan rilis setiap dua tahun akan memberikan waktu yang lebih banyak untuk perubahan yang besar, mengurangi ketidaknyamanan bagi para pengguna. Dengan memiliki waktu beku yang dapat diprediksi diharapkan dapat mengurangi waktu beku secara keseluruhan. Siklus squeeze dibuat pendek dengan tujuan untuk masuk ke siklus baru. Namun siklus beku pendek ini diacuhkan.
Kode nama rilis Debian merupakan nama karakter dari film Toy Story. Distribusi unstable diberikan nama Sid, sesuai dengan karakter emosinya yang tidak stabil, tetangga sebelah rumah yang secara teratur menghancurkan mainan. Rilis setelah squeeze akan dinamakan wheezy, nama pinguin mainan karet dalam Toy Story 2.



Debian telah mengeluarkan 12 rilis stabil utama: